Apa itu Blockchain: Sejarah, Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangan

Renaldi Sigit

apa itu blockchain

Apa itu Blockchain – Pada saat ini, pengiriman aset atau mata uang masih sangat bergantung kepada pihak ketiga ataupun bank. Saat ini hanya Blockchain yang memungkinkan orang untuk mentransfer aset bernilai melalui internet dengan aman, tanpa terduplikasi, dan tanpa bantuan pihak ketiga seperti bank ataupun lainnya.

Blockchain memungkinkan kepemilikan dan otoritas terhadap aset (cryptocurrency) berada di tangan masing-masing individu, dan ini lah yang membuat teknologi blockchain disebut sebagai salah satu inovasi terbesar di abad ke-21.

Dalam artikel ini, kita akan membahas Apa itu dan sejarah blockchain, Perkembangan Blockchain di Indonesia, Cara Kerja dan Kelebihan dan kekurangan Teknologi Blockchain

Apa Itu Blockchain

teknologi terdesentralisasi yang berfungsi sebagai buku besar digital yang terus diperbarui dan terdistribusi di seluruh jaringan. Secara sederhana, Blockchain yaitu rangkaian blok yang saling terhubung dan masing-masing blok memuat sejumlah transaksi.

Setiap blok dalam blockchain memiliki tanda waktu dan informasi tentang transaksi yang telah terjadi. Karena setiap blok saling terhubung satu sama lain, maka setiap transaksi yang terjadi di blockchain akan terekam secara permanen dan tidak dapat diubah.

Sejarah Blockchain

Teknologi blockchain pertama kali diperkenalkan pada tahun 2008 oleh seorang yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto dalam sebuah white paper yang berjudul “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System“. White paper ini menggambarkan sebuah sistem pembayaran digital yang menggunakan teknologi blockchain untuk mencatat transaksi secara aman dan terdesentralisasi.

Setelah diluncurkan pada tahun 2009, bitcoin menjadi cryptocurrency (apa itu crypto) pertama yang memanfaatkan teknologi blockchain. Dalam sistem bitcoin, blockchain digunakan untuk mencatat semua transaksi yang terjadi di jaringan bitcoin secara terdesentralisasi. Sejak saat itu, teknologi blockchain terus berkembang dan digunakan dalam berbagai bidang.

Berikut adalah beberapa peristiwa penting dalam sejarah perkembangan teknologi blockchain:

2009 – Peluncuran Bitcoin

Satoshi Nakamoto meluncurkan bitcoin, cryptocurrency pertama yang memanfaatkan teknologi blockchain. Bitcoin menjadi populer karena mengatasi beberapa masalah dalam sistem pembayaran tradisional, seperti biaya transaksi tinggi, risiko keamanan, dan ketergantungan pada pihak ketiga.

2011 – Peluncuran Namecoin

Namecoin merupakan cryptocurrency kedua yang memanfaatkan teknologi blockchain. Namecoin dikembangkan untuk menyediakan sistem domain name yang terdesentralisasi dan aman, sehingga tidak tergantung pada sistem domain name tradisional.

2013 – Peluncuran Ethereum

Ethereum merupakan platform blockchain yang memungkinkan pengembangan aplikasi desentralisasi. Dibandingkan dengan bitcoin yang hanya dapat digunakan untuk transaksi, Ethereum menyediakan platform untuk mengembangkan smart contract, yaitu program yang dapat mengeksekusi perjanjian tanpa memerlukan pihak ketiga.

Baca lebih dalam mengenai apa itu ethereum

2015 – Peluncuran Hyperledger

Hyperledger merupakan proyek blockchain terbuka yang dikembangkan oleh Linux Foundation. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi blockchain yang dapat digunakan di berbagai sektor, seperti keuangan, kesehatan, dan logistik.

2018 – Berkembangnya DeFi

DeFi (Decentralized Finance) adalah aplikasi keuangan yang memanfaatkan teknologi blockchain untuk memungkinkan pengguna melakukan transaksi keuangan secara terdesentralisasi. DeFi berkembang pesat pada tahun 2018, dengan jumlah pengguna dan aplikasi yang semakin meningkat.

Kesimpulanya, teknologi blockchain telah mengalami perkembangan yang pesat dan digunakan dalam berbagai bidang. Dengan teknologi blockchain, transaksi dapat dilakukan secara aman dan terdesentralisasi, sehingga memungkinkan pengembangan aplikasi baru yang lebih efisien dan transparan.

Meskipun masih terdapat beberapa tantangan, seperti regulasi dan skala, teknologi blockchain terus berkembang dan memberikan potensi besar bagi masa depan.

Baca lebih dalam mengenai Apa itu DeFi

Perkembangan Blockchain di Indonesia

Blockchain, teknologi terdesentralisasi yang menjadi dasar dari cryptocurrency seperti Bitcoin, semakin populer di Indonesia. Berbagai sektor mulai memanfaatkan teknologi blockchain untuk mempercepat proses bisnis dan meningkatkan efisiensi.

Berikut adalah beberapa perkembangan terbaru tentang penggunaan teknologi blockchain di Indonesia.

  • Regulasi dan kebijakan blockchain : Pemerintah Indonesia semakin memperhatikan teknologi blockchain dan mencari cara untuk memanfaatkannya untuk kemajuan ekonomi dan sosial. Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK) telah menerbitkan regulasi untuk mengatur penggunaan teknologi blockchain dalam industri keuangan.
  • Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) juga telah mengeluarkan peraturan tentang pertukaran kripto dan aset digital lainnya di Indonesia. Pemerintah juga sedang mempertimbangkan penggunaan teknologi blockchain untuk meningkatkan efisiensi administrasi publik, termasuk dalam sistem pemilu.
  • Penggunaan blockchain di industri logistik : Industri logistik di Indonesia memanfaatkan teknologi blockchain untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam rantai pasok. Beberapa perusahaan logistik besar di Indonesia telah meluncurkan solusi berbasis blockchain untuk mempercepat proses pengiriman dan memastikan keamanan data. Teknologi blockchain juga membantu dalam pelacakan barang yang hilang atau rusak, sehingga mempercepat proses klaim asuransi. Teknologi blockchain juga membantu dalam pelacakan barang yang hilang atau rusak, sehingga mempercepat proses klaim asuransi.
  • Penggunaan blockchain dalam pertanian : Penggunaan teknologi blockchain juga mulai dilirik oleh sektor pertanian. Blockchain dapat membantu dalam pelacakan asal-usul produk pertanian dan menjamin keaslian produk. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan memberikan manfaat ekonomi kepada petani.
  • Penggunaan blockchain dalam pendidikan : Universitas-universitas di Indonesia mulai mengadopsi teknologi blockchain untuk menyimpan data akademik, termasuk transkrip dan sertifikat. Hal ini dapat memudahkan proses verifikasi dan meningkatkan keamanan data.
  • Penggunaan blockchain dalam penggalangan dana : Penggalangan dana menggunakan teknologi blockchain atau yang dikenal dengan Initial Coin Offering (ICO) menjadi populer di Indonesia. Beberapa startup teknologi Indonesia telah berhasil mengumpulkan dana melalui ICO untuk mengembangkan produk mereka.

Perkembangan teknologi blockchain di Indonesia semakin pesat. Semua sektor mulai memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan efisiensi dan mempercepat proses bisnis.

Regulasi yang lebih jelas dan kebijakan yang mendukung diperlukan untuk memastikan perkembangan teknologi blockchain berjalan dengan baik di Indonesia.

Cara Kerja Blockchain

Berikut adalah penjelasan tentang cara kerja blockchain:

  1. Pengguna membuat transaksi : Transaksi yang dibuat oleh pengguna akan dikirim ke jaringan blockchain. Setiap transaksi memiliki informasi unik yang terkait dengan transaksi tersebut.
  2. Validasi transaksi oleh node : Transaksi tersebut kemudian akan diterima oleh node, yaitu komputer yang terhubung dengan jaringan blockchain. Setiap node akan memverifikasi keabsahan transaksi tersebut dan mengecek apakah pengirim memiliki cukup koin atau aset digital untuk melakukan transaksi.
  3. Transaksi dimasukkan ke dalam blok : Setelah transaksi divalidasi, transaksi tersebut akan dimasukkan ke dalam blok. Setiap blok memiliki informasi unik yang terkait dengan blok tersebut dan blok tersebut dihubungkan dengan blok sebelumnya melalui enkripsi.
  4. Blok dienkripsi dan dihubungkan : Setiap blok memiliki enkripsi yang digunakan untuk menghubungkan blok tersebut dengan blok sebelumnya. Dengan cara ini, setiap blok menjadi saling terhubung dan membentuk rangkaian blok yang disebut sebagai blockchain.
  5. Validasi blok oleh node : Setelah blok dibuat, setiap node akan memverifikasi keabsahan blok tersebut dan memastikan bahwa blok tersebut terhubung dengan blok sebelumnya dengan benar. Jika blok tersebut dinyatakan sah, maka blok tersebut akan ditambahkan ke dalam jaringan blockchain.
  6. Transaksi dan blok tidak dapat dimanipulasi : Setelah transaksi dan blok ditambahkan ke dalam jaringan blockchain, mereka tidak dapat diubah atau dimanipulasi. Informasi tersebut akan tersimpan secara permanen pada jaringan blockchain dan dapat dilihat oleh siapa saja.

Kelebihan dan Kekurangan Blockchain

Blockchain juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan teknologi blockchain:

Kelebihan

  • Terdesentralisasi: Blockchain mengeliminasi kebutuhan akan pihak ketiga untuk memfasilitasi transaksi, sehingga memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi langsung satu sama lain tanpa biaya tambahan.
  • Keamanan tinggi: Setiap blok pada blockchain terhubung dengan blok sebelumnya, sehingga setiap transaksi tercatat secara permanen dan tidak dapat dimanipulasi. Hal ini membuat blockchain sangat aman dan transparan.
  • Transparansi : Seluruh transaksi yang dilakukan di blockchain tercatat secara publik dan terbuka untuk dilihat oleh siapa saja. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk memantau kegiatan yang terjadi pada jaringan blockchain.
  • Efisiensi biaya: Transaksi blockchain jauh lebih murah dibandingkan dengan transaksi melalui sistem keuangan tradisional, karena tidak ada biaya yang dikenakan oleh pihak ketiga.

Kekurangan

  • Skalabilitas: Beberapa jenis blockchain, seperti Bitcoin, masih memiliki masalah dalam hal skalabilitas. Volume transaksi yang besar dapat membuat jaringan blockchain menjadi lambat dan mahal.
  • Ketidakpastian regulasi: Karena masih tergolong sebagai teknologi baru, regulasi blockchain masih belum jelas dan terkadang membingungkan.
  • Risiko kehilangan kunci pribadi: Karena blockchain membutuhkan kunci pribadi untuk mengakses akun, risiko kehilangan kunci pribadi dapat mengakibatkan kehilangan akses ke akun.

Tanya Jawab

Apa bedanya antara blockchain dengan database biasa?

Blockchain adalah database yang terdistribusi di banyak komputer, sedangkan database biasa hanya terpusat di satu lokasi saja.

Apa manfaat utama dari penggunaan blockchain?

Keamanan data yang tinggi, transparansi, dan efisiensi.

Bagaimana blockchain digunakan di bidang keuangan?

Blockchain digunakan untuk membuat transaksi keuangan yang aman dan cepat, serta untuk membuat sistem pembayaran yang lebih efisien dan transparan.

Apa perbedaan antara blockchain publik dan blockchain pribadi?

Blockchain publik dapat diakses oleh siapa saja dan transparan, sedangkan blockchain pribadi hanya dapat diakses oleh pihak yang ditentukan dan tidak transparan.

Kesimpulan

Blockchain adalah teknologi yang memiliki potensi besar dalam menciptakan jaringan terdesentralisasi yang aman dan transparan. Dalam beberapa tahun terakhir, blockchain telah mulai diterapkan dalam berbagai industri dan terus mengalami perkembangan dan inovasi.

Namun, seperti teknologi baru lainnya, blockchain juga memiliki kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Meskipun begitu, potensi blockchain dalam menciptakan jaringan terdesentralisasi yang aman dan transparan tetap besar dan diprediksi akan terus berkembang pada masa depan.

Di Indonesia sendiri, perkembangan Teknologi Blockchain semakin pesar. Semua sektor mulai memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan efisiensi dan mempercepat proses bisnis. Regulasi yang lebih jelas dan kebijakan yang mendukung diperlukan untuk memastikan perkembangan teknologi blockchain berjalan dengan baik di Indonesia.

Baca juga

Tinggalkan komentar