Ethereum adalah salah satu mata uang digital kripto yang memiliki marketcap terbesar setelah Bitcoin per tahun 2022 dengan kisaran harga 3513 USD (05/04). Ini menandakan bahwa teknologi Ethereum memiliki keunggulan yang cukup signifikan dibandingkan coin lain yang beredar di pasaran.
Pada dasarnya ethereum merupakan sebuah teknologi terbuka yang memiliki layanan uang digital dan data services berdasarkan komunitas. Terlepas dari “siapa anda?” atau “dari mana anda berasal?” percayalah bahwa ethereum tidak peduli akan hal itu ethereum untuk semua orang.
Ethereum dan Bitcoin menggunakan sistem Proof of Work (PoW) sebagai cara untuk memproses transaksi dalam blockchain dengan menggunakan teknologi komputasi dari para penambang. Skema PoW yang dijalankan juga hampir sama dengan BTC dan tingkat kesulitannya akan terus bertambah kian hari.
Namun, ada sesuatu yang unik pada Ethereum sehingga memiliki perbedaan fungsionalitas dibandingkan dengan Bitcoin, yaitu keberadaan smart contract.
Dalam ekosistem Ethereum anda bisa membangun berbagai macam aplikasi yang dibutuhkan dengan smart contract, selayaknya seperti seorang programmer yang membangun sebuah aplikasi atau sistem pada android kesayangan anda.
“Ethereum is a protocol that is open to all. Any programmer should be able to write smart contracts and Ethereum apps in languages they already are familiar with.” ( Ethereum yellow paper- way back machine)
Mengenal Istilah Yang Ada Pada Ethereum
Dalam Ethereum terdapat beberapa istilah yang biasanya akan anda temukan dalam upaya penjelajahan anda di ekosistem ini. Berikut adalah beberapa istilah tersebut.
Ethereum
Istilah ini lebih mengacu pada ekosistem atau “The Universe of Ethereum” yang menggunakan EVM (Ethereum Virtual Machine) sebagai sebuah mesin virtual terdesentralisasi, dibawahnya berjalan node-node Ethereum.
ETH
ETH merupakan native token atau mata uang dari Ethereum yang memiliki berbagai macam fungsi pendukung agar ekosistem berjalan dengan baik dalam melakukan setiap proses transaksi pada jaringan blockchain.
Smart contract
Smart contract atau sc merupakan deretan kode yang dapat digunakan sebagai sebuah alat untuk mengambangkan sebuah aplikasi pada blockchain dengan menggunakan skema permintaan transaksi pada EVM. Istilah ini juga sering disebut sebagai Daaps (Decentralized Apps).
EVM
Merupakan sebuah mesin virtual yang menyimpan seluruh informasi pada blockchain juga sebagai tempat smart contract disimpan yang dikelola oleh semua pengguna ekosistem ethereum terutama node. Dengan demikian EVM juga bisa diartikan sebagai jantung operasi keseluruhan sistem yang ada pada ethereum.
Tiga hal tersebut yang membangun jaringan Ethereum dan sekaligus memberikan akses kepada para pengembang untuk terus berkreasi menghasilkan suatu program terdesentralisasi yang berguna bagi khalayak umum.
Tak lengkap rasanya jika kita tidak mengetahui sejarah Ethereum, maka dari itu anda akan memasuki sesi sejarah Ethereum.
Sejarah Ethereum
Pada tahun 2014 Vitalik Buterin memperkenalkan sebuah project bernama Ethereum kepada publik dalam bentuk whitepaper yang berisi keseluruhan konsep kerja secara mendetail. Satu tahun kemudian Ethereum melakukan launching perdana sebagai sebuah ekosistem dengan token bernama $ETH.
“A bare-bones version of Namecoin can be written in two lines of code, and other protocols like currencies and reputation systems can be built in under twenty”. (Ethereum whitepaper)
Maksud dari dibentuknya Ethereum adalah sebagai sebuah protocol alternatif dari bitcoin yang memiliki kemampuan untuk membangun sebuah program terdesentralisasi dengan berbagai macam keunggulan, seperti keamanan, kecepatan, dan kemampuan interaksi antar sistem.
Orang juga diberikan kebebasan dalam menulis sebuah kode untuk tujuan komersial atau bisnis. Anda bisa dengan mudah membuat sebuah namecoin tanpa perlu membuat rangkaian kode blockchain dari awal, cukup hanya dengan dua baris smart contract anda sudah bisa membuat token dengan nama Namecoin.
Secara lebih mudah Ethereum membuat pengguna dapat menciptakan token dengan mudah berikut dengan fungsi yang bisa disesuaikan melalui penulisan smart contract.
Apa yang ditulis oleh Vitalik Buterin pada 2014 silam merupakan revolusi besar dalam sejarah cryptocurrency, dari sinilah DeFi, dApps, dan NFT bermula. Inilah yang membuat harga Ethereum kian meroket dari tahun ke tahun.
Cara Kerja Ethereum
Sebagaimana yang telah kita sebutkan di atas, Ethereum menggunakan sistem proof of work untuk melakukan verifikasi suatu transaksi pada blockchain.
Oleh karena itu, Ethereum membutuhkan energi komputasi yang besar. Konsep Pow pada Ethereum hampir sama dengan bitcoin yang telah kita bahas mendalam pada artikel “Apa Itu Bitcoin”?. Maka dari itu pada Ethereum juga dikenal istilah “mining ethereum / menambang ethereum”.
Anda dapat membeli ethereum hampir pada seluruh market yang tersedia, salah satunya Tokocrypto. Anda juga bisa menyimpan ETH pada dompet pribadi menggunakan Metamask, Trust Wallet, dsb.
Pada ekosistem Ethereum anda dapat menciptakan sebuah aplikasi terdesentralisasi yang diprogram menggunakan bahasa solidity. Secara umum ethereum membagi Dapps kedalam 4 kategori.
Decentralized Finance (DeFi)
Merupakan aplikasi yang berfokus pada pengembangan layanan finansial. Apakah anda ingat dengan salah satu DeFi terkenal, yaitu Uniswap.
Aplikasi tersebut merupakan pelopor munculnya token swap services. Uniswap dibangun dengan smart contract sebagai kunci dari sistem yang dijalankan.
Decentralized arts and collectibles
Kategori ini fokus pada fungsinya sebagai bukti kepemilikan sebuah properti, baik riil atau digital. Kepemilikan digital tersebut akan membuat sulit sekali melakukan duplikasi sebuah karya atau properti pada blockchain.
Hal inilah yang dapat membantu para creator untuk menjaga karya yang dijual. Properti tersebut bisa berupa gambar, musik, dan video dalam bentuk NFT.
Walaupun suatu gambar diduplikasi dengan 100% kemiripan, blockchain tetap dapat menunjukan mana karya yang asli. Contohnya adalah Open Sea yang merupakan tempat memperjualbelikan NFT.
Decentralized gaming
Para gamers pasti senang dengan kategori ke-3 karena merupakan kategori yang berfokus pada pengembangan game atau hiburan.
Menggunakan tanda kepemilikan seperti NFT serta memiliki nilai yang sama dengan dunia nyata. Axie infinity merupakan salah satu contoh Decentralized gaming yang sukses mengundang banyak player karena dapat menghasilkan pasif income cukup besar dengan menjual NFT hasil dari permainan.
Konsep yang ingin dicapai dari kategori ini adalah sebuah game yang dapat menghasilkan uang, sama seperti ketika anda bekerja.
Decentralized technology
Aplikasi yang dibuat pada kategori ini berhubungan dengan tools yang berguna bagi developer blockchain, pengembangan ekosistem cryptocurrency, dan perluasan jangkauan pasar.
Produk terbaru yang diluncurkan adalah ENS (Ethereum Name Service) yang merupakan terobosan baru pada blockchain. ENS dapat menggantikan alamat wallet yang panjang menjadi suatu kata bebas.
Empat kategori tersebut menggunakan asa desentralisasi yang artinya dapat berjalan secara otomatis pada jaringan blockchain. Hal ini lebih efisien karena dapat meningkatkan keamanan serta privasi pengguna.
Sayangnya smart contract merupakan sebuah pedang bermata dua, karena rentan terhadap human error. DeFi merupakan salah satu incaran para hacker yang biasanya melakukan exploit terhadap smart contract ketika terdapat sebuah celah.
Namun, anda tidak perlu khawatir karena sekarang developer sudah sangat aware dengan kemungkinan peretasan, banyak lembaga yang dibuat untuk melakukan pengecekan standar keamanan atau auditing.
Status Ethereum di Indonesia
Ethereum memiliki status sebagai aset investasi dan kedepannya akan dikenakan pajak untuk setiap transaksi layaknya sebuah saham.
Berdasarkan undang-undang “Peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 7 Tahun 2020 Tentang Penetapan Daftar Aset Kripto Yang Dapat Diperdagangkan Di Pasar Fisik Aset Kripto” Indonesia membuka lebar kedatangan ethereum.
Perlu anda ingat juga bahwa ethereum bukan merupakan sebuah mata uang yang sah. Jadi berhati-hatilah ketika menggunakan ETH dalam transaksi sektor riil.
OJK (Otoritas Jasa Keuangan) tidak melakukan pengaturan terhadap ethereum (cryptocurrency) karena hal ini merupakan kewenangan dari Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi).
Anda juga harus ingat bahwa ethereum memiliki fluktuasi harga yang cukup tinggi sehingga ketika akan memulai sebuah investasi, kami sarankan untuk menghitung profil risiko kerugian dan keuntungan. Serta menetapkan goal investasi yang tepat.
Ethereum 2.0
Ethereum 2.0 merupakan sebuah upgrade pada jaringan blockchain yang akan merubah sistem Prof of Work menjadi Prof of Stake dengan peningkatan ini maka transaksi pada jaringan akan semakin cepat dan fee menjadi lebih bersahabat serta energi komputasi yang digunakan lebih sedikit.
Upgrade ini akan dilakukan pada beberapa fase, pada 1 Desember 2020 dengan codename “beacon chain” yang membawa update mengenai native staking. Fase kedua dengan code name “The merge” akan dilakukan pada Q2 2022 dan final phase bernama shard chain yang akan meningkatkan skalabilitas Ethereum.
Ethereum foundation mengkonfirmasi bahwa kemungkinan upgrade network ini akan selesai pada tahun 2023, tergantung dari progres setelah dilakukan upgrade “the merge”.
Ethereum 2.0 muncul karena kepadatan jaringan, meningkatnya penggunaan ethereum menyebabkan biaya transaksi meningkat sangat mahal.
QnA
Ethereum digunakan untuk apa?
Ethereum bisa digunakan untuk diperdagangkan sebagai mata uang digital cryptocurrency dan bisa juga digunakan diberbagai hal seperti pada bagian cara kerja ethereum diatas.
Apa Itu Token ETH?
ETH merupakan native token atau mata uang dari Ethereum yang memiliki berbagai macam fungsi pada jaringan blockchain.
Apakah Ethereum Legal di Indonesia?
Berdasarkan undang-undang “Peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 7 Tahun 2020 Tentang Penetapan Daftar Aset Kripto Yang Dapat Diperdagangkan Di Pasar Fisik Aset Kripto” Indonesia membuka lebar kedatangan ethereum.
Ethereum milik siapa?
Seperti yang dijelaskan pada bagian sejarah ethereum diatas, bahwa ethereum pertama kali dikenalkan oleh Vitalik Buterin.
Kapan Ethereum Berdiri?
Ethereum mulai dikenalkan oleh vitalik buterin pada tahun 2014
Penutup
Ethereum merupakan salah satu terobosan besar pada cryptocurrency yang menyebabkan penggunanya meningkat secara drastis.
Hal ini disebabkan karena Ethereum memiliki fitur smart contract yang berguna dalam membangun aplikasi terdesentralisasi.
Jika anda tertarik untuk melakukan investasi Ethereum, silahkan pertimbangkan mengenai ETH 2.0 yang akan segera rilis secara bertahap.
Pasalnya momen itu bisa saja menjadi momentum yang bagus bagi anda untuk melakukan investasi. Nilai ETH akan sangat fluktuatif sekali nantinya.