Blockchain adalah teknologi revolusioner yang telah mengubah cara kita memandang transaksi dan pertukaran data secara online. Namun, meskipun teknologi ini menawarkan berbagai keuntungan, akan tetapi masih ada beberapa masalah yang perlu diatasi.
Salah satunya adalah interoperabilitas data antara blockchain dan sumber data di luar jaringan blockchain. Disinilah peran Chainlink dibuat, yuk kita simak ulasan selengkapnya tentang apa itu Chainlink, cara kerja, fitur-fitur, manfaat serta tokenomicsnya dibawah ini.
Apa Itu Chainlink?
Chainlink adalah sebuah blockchain yang berfokus pada penyediaan data terdesentralisasi dan aman untuk digunakan dalam smart contract.
Smart contract merupakan kode yang dieksekusi secara otomatis di atas jaringan blockchain dan dapat digunakan untuk mengatur dan menyelesaikan kontrak, pembayaran, dan transaksi lainnya tanpa adanya pihak ketiga.
Chainlink bertujuan untuk memastikan bahwa smart contract dapat diandalkan dengan menghubungkan jaringan blockchain dengan sumber data eksternal, seperti API dan data pihak ketiga lainnya. Ini membantu memastikan bahwa data yang digunakan dalam smart contract adalah akurat, terpercaya, dan aman, serta meminimalkan risiko kesalahan dan penipuan.
Chainlink menggunakan jaringan node terdistribusi untuk mengumpulkan, memverifikasi, dan memberikan data kepada smart contract. Setiap node dalam jaringan bertindak sebagai penghubung antara smart contract dan sumber data eksternal dan menerima imbalan dalam bentuk token LINK.
Sejarah Singkat Perkembangan Chainlink
Chainlink didirikan pada tahun 2014 oleh Sergey Nazarov dan Steve Ellis. Nazarov sebelumnya terlibat dalam pembuatan smart contract untuk pengelolaan risiko keuangan di industri tradisional, sedangkan Ellis adalah seorang pengembang perangkat lunak dengan pengalaman dalam pengembangan perangkat lunak finansial dan teknologi blockchain.
Pada awalnya, Chainlink didirikan dengan tujuan untuk memungkinkan smart contract terhubung dengan data di luar jaringan blockchain. Hal ini dilakukan untuk memastikan keandalan data dan meningkatkan kinerja smart contract. Pada tahun 2017, Chainlink melakukan penjualan token untuk mendanai pengembangan jaringannya.
Pada tahun 2019, Chainlink mengumumkan kemitraan dengan Google Cloud untuk memungkinkan pengembang menggunakan data terdesentralisasi dalam aplikasi mereka. Chainlink juga terus memperluas jaringannya dengan menambahkan lebih banyak node dan menjalin kemitraan dengan perusahaan-perusahaan besar, termasuk Oracle dan Swift.
Pada tahun 2020, Chainlink diluncurkan di jaringan blockchain Ethereum dengan tujuan untuk memperluas penggunaan jaringannya ke platform blockchain lainnya. Chainlink juga terus memperkenalkan fitur-fitur baru, seperti fungsi oracle yang disesuaikan dan teknologi penjadwalan otomatis.
Hingga saat ini, Chainlink terus tumbuh dan menjadi salah satu proyek blockchain terkemuka di pasar. Mereka terus berinovasi dan menjalin kemitraan dengan perusahaan-perusahaan besar untuk memperluas penggunaan jaringan mereka dan membangun ekosistem data terdesentralisasi dan terpercaya.
Mengenal Fitur-Fitur Chainlink
Chainlink memiliki beberapa fitur unggulan yang membedakannya dari platform blockchain lainnya.
Berikut adalah beberapa fitur penting dari Chainlink:
Smart Contract Oracle
Chainlink menawarkan solusi inovatif dengan fitur Smart Contract Oracle yang memungkinkan aplikasi blockchain berinteraksi dengan data di luar jaringan blockchain.
Dengan Smart Contract Oracle, smart contract di blockchain dapat berkomunikasi dengan sumber data yang berbeda dan diverifikasi, termasuk data keuangan, dan sebagainya.
Keamanan dan Verifikasi Data
Chainlink menghadirkan solusi terdesentralisasi untuk memastikan keamanan dan integritas data yang dikirim dari sumber luar ke smart contract di blockchain.
Sistem Chainlink menggunakan verifikasi multipihak (multi-party verification) untuk memverifikasi kebenaran data dan mencegah manipulasi data oleh satu atau beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab.
Chainlink Oracles dan Fitur-Fitur Lainnya
Chainlink Oracles adalah node yang berfungsi sebagai jembatan antara blockchain dan sumber data di luar jaringan. Chainlink juga menawarkan berbagai fitur lainnya, termasuk pembayaran oracle terdesentralisasi dan kemampuan untuk menyediakan data ke blockchain publik atau privat.
Sebuah oracle memungkinkan blockchain tanpa izin seperti Ethereum untuk mengakses data dari dunia luar yang kemudian dapat menjalankan tindakan tertentu dalam aplikasi digital yang didukung (dApps).
dikutip dari learncrypto
Cara Kerja Chainlink
Meskipun Chainlink sedang dalam proses multi-year untuk memperluas fitur oraclenya, Chainlink saat ini menyediakan data ke aplikasi blockchain bekerja yaitu, Ketika pengguna membutuhkan data off-chain melalui Chainlink untuk kontrak pintar mereka, mereka mengajukan permintaan.
Protokol Chainlink merespons dengan membuat service-level agreement (SLA). SLA mencakup tiga sub-kontrak, yang masing-masing memiliki fungsinya sendiri:
- Chainlink Reputation Contract: Meninjau skor reputasi oracle dan membuang semua yang tidak dapat dipercaya.
- Chainlink Order-Matching Contract: Membawa permintaan ke oracle, menerima tawaran, dan memilih oracle yang akan menangani permintaan tersebut.
- Chainlink Aggregating Contract: Menerima data tersebut dari oracle dan memvalidasinya. Misalnya, jika sebagian besar oracle memberikan satu respons, tetapi dua oracle memberikan informasi lain, maka respons kedua oracle tersebut akan dibuang.
Chainlink tidak hanya berfokus pada oracle yang merupakan bagian dari jaringannya, chainlink juga dapat mengumpulkan data dari oracle luar menggunakan perangkat lunak Chainlink Core dan adaptor eksternal. Begini cara kerjanya:
- Chainlink Core: Membaca permintaan dan merutekannya ke node Chainlink.
- Adaptor Eksternal: Menghubungkan node dengan sumber data eksternal dan menerjemahkan permintaan dari bahasa pemrograman blockchain ke bahasa pemrograman dunia nyata.
Node chainlink juga perlu staking token LINK, artinya mereka mengunci token tersebut di blockchain sebagai jaminan. Jumlah LINK yang staking sebuah node merupakan salah satu faktor dalam skor reputasinya.
Jika sebuah node tidak dapat dipercaya atau tidak jujur, protokol Chainlink mengenakan pajak atas saham LINK-nya. Ini membantu memastikan bahwa node memberikan informasi yang akurat.
Manfaat Chainlink
Decentralized Finance (DeFi)
Aplikasi DeFi ini menggunakan Chainlink untuk menentukan harga aset, mengakses suku bunga, memverifikasi jaminan, dan banyak lagi.
Aave, Compound, dan Liquity adalah contoh protokol on-chain yang menggunakan Chainlink Price Feeds untuk mengambil data pasar untuk banyak mata uang kripto on-chain yang berbeda.
Dengan data harga real-time ini, protokol pinjam-meminjam ini dapat menghitung penilaian pinjaman dan hutang setiap pengguna untuk menentukan kapan likuidasi harus dimulai.
Hal ini memastikan protokol pasar uang selalu memiliki jaminan yang memadai, melindungi simpanan pengguna senilai puluhan miliar USD.
Olah Raga
Smart contract Chainlink dapat berisi data-data pertandingan olahraga seperti tim pemenang, skor akhir, man of the match, top score, dan lain-lain.
Dengan jaringan oracle terdesentralisasi, Chainlink dapat memverifikasi hasil olahraga dengan mengumpulkan data dari API web. Data-data tersebut dapat juga digunakan untuk berbagai kepentingan salah satunya untuk pasar taruhan olahraga.
Salah satu pasar taruhan berbasis blockchain yang menggunakan oracle Chainlink adalah Augur. Pengguna Augur dapat berspekulasi atas berbagai hal terkait olahraga seperti basket (NBA), baseball (MLB), martial art, dan Olimpiade olahraga.
Hasil pertandingan dapat diselesaikan dengan cepat setelah pasar tutup menggunakan jaringan oracle terdesentralisasi yang menyediakan data dunia nyata (off-chain).
Game
Pengembang juga mulai meluncurkan aplikasi game berbasis kontrak pintar di blockchain yang sering kali memasukkan token non-fungible (NFT) sebagai barang koleksi digital yang langka.
Salah satu elemen penting dari banyak game blockchain adalah Random Resource untuk menghasilkan skenario acak dalam game atau menentukan pemenang hadiah yang beruntung.
Chainlink juga membuat Verifiable Randomness Function (VRF), yang menghasilkan randomness dan mengirimkannya ke kontrak pintar dengan cara di mana pengguna dapat membuktikan bahwa hal itu adil dan tidak memihak.
Karena pemain, pembuat game, atau entitas eksternal tidak dapat mengubah atau memanipulasi randomness untuk keuntungan mereka.
Keuntungan dan Kekurangan Chainlink
Sebagai salah satu proyek blockchain terkemuka, Chainlink memiliki sejumlah keuntungan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan oleh pengguna dan investor.
Berikut adalah beberapa keuntungan dan kekurangan Chainlink :
Keuntungan Chainlink
- Peningkatan keamanan: Chainlink membantu meningkatkan keamanan jaringan blockchain dengan memungkinkan akses terhadap sumber data terdesentralisasi dan aman. Hal ini membantu memastikan integritas data dan mencegah serangan terhadap smart contract.
- Ketersediaan data yang lebih luas: Dengan memanfaatkan jaringan node terdistribusi yang terhubung dengan berbagai sumber data, Chainlink dapat memberikan akses terhadap data yang lebih luas dan bervariasi untuk digunakan dalam smart contract.
- Scalability: Chainlink dirancang untuk menjadi sistem yang scalable dan dapat diintegrasikan dengan berbagai platform blockchain dan sistem eksternal lainnya.
- Tokenomics : Tokenomics Chainlink memastikan bahwa token LINK digunakan untuk memperkuat jaringan dan memastikan ketersediaan data yang terdesentralisasi dan aman di seluruh ekosistem.
Kekurangan Chainlink
- Ketergantungan pada node: Kinerja Chainlink tergantung pada node yang menyediakan layanan. Jika node mengalami masalah atau kegagalan, ini dapat berdampak pada kinerja jaringan secara keseluruhan.
- Biaya yang tinggi: Biaya untuk menggunakan Chainlink dapat menjadi mahal, terutama jika pengguna membutuhkan akses ke sumber data yang jarang atau kompleks.
- Persaingan: Saat ini, ada banyak proyek blockchain lain yang juga berfokus pada penyediaan data terdesentralisasi, dan Chainlink bersaing dengan proyek-proyek tersebut dalam pasar yang semakin ramai.
- Ketergantungan pada Ethereum: Chainlink berjalan di atas blockchain Ethereum dan karenanya bergantung pada performa dan keamanan jaringan Ethereum. Jika terjadi masalah atau kegagalan pada Ethereum, hal ini dapat mempengaruhi kinerja Chainlink secara keseluruhan.
Tokenomics
Tokenomics adalah istilah yang mengacu pada ekonomi dan manajemen token di dalam sebuah proyek blockchain atau cryptocurrency. Dalam konteks Chainlink, tokenomics merujuk pada bagaimana token LINK digunakan dan dikelola di dalam ekosistem Chainlink.
Token LINK
LINK adalah token ERC-20, yang berarti bahwa token tersebut dijalankan di atas blockchain Ethereum.
Fungsi utama token LINK adalah untuk membayar biaya jaringan kepada node atau penyedia layanan yang mengirimkan data dari sumber luar ke smart contract di blockchain.
Token LINK juga dapat digunakan sebagai jaminan dalam sistem asuransi terdesentralisasi dan sebagai imbalan untuk node yang memberikan layanan.
Nama | Chainlink Token |
Tinker | LINK |
Blockchain | Ethereum |
Jenis Token | DeFi Token |
Kontrak | 0x514910771af9ca656af840dff83e8264ecf986ca |
Total Supply | 1,000,000,000 |
Circulating Supply | 517,099,970 |
Max Supply | 1,000,000,000 |
Website | www.chain.link |
Dalam ekosistem Chainlink, token LINK juga dapat digunakan sebagai staking atau jaminan dalam sistem asuransi terdesentralisasi.
Staking LINK memungkinkan pengguna untuk mendapatkan keuntungan dengan memberikan keamanan jaringan dan membantu mempertahankan integritas data yang dikirim melalui node mereka.
Selain itu, pengguna juga dapat menghasilkan imbalan dalam bentuk token LINK sebagai insentif untuk berpartisipasi dalam jaringan dan menyediakan layanan.
Dalam tokenomics Chainlink, token LINK digunakan untuk memperkuat jaringan dan memastikan ketersediaan data yang terdesentralisasi dan aman di seluruh ekosistem.
Dengan menggunakan token LINK sebagai alat pembayaran, staking, dan insentif, Chainlink dapat menciptakan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan untuk ekosistemnya.
Kesimpulan
Chainlink adalah platform blockchain yang menawarkan solusi inovatif untuk masalah interoperabilitas data. Dengan fitur-fitur yang dimilikinya, Chainlink memungkinkan smart contract di blockchain untuk berinteraksi dengan sumber data di luar jaringan secara aman dan terpercaya.
Keuntungan menggunakan Chainlink termasuk keamanan, fleksibilitas, dan efisiensi biaya. Dalam beberapa tahun ke depan, Chainlink dapat menjadi solusi yang semakin penting untuk mengatasi masalah interoperabilitas data di dunia blockchain.